WELCOME IN UR MIND

selamat datang, hope you enjoy this

Rabu, 14 Desember 2011

BlackBerry diskon 50%

Kompas. 26 Nov 2011, memberitakan mengenai antusias masyarakat untuk memilki telepon seluler pintar, Blackberry Bold 9790 di salah satu pusat handphone Jakarta. BB tersebut dijual dengan harga diskon sebesar 50%, sehingga harga aslinya 4,6 juta hanya dibayar 2,3 juta saja. Tentunya ini menarik perhatian bagi mereka pecinta BB yang dating tidak hanya dari warga Jakarta, namun dari Bandung pun juga ikut mengantri dari pukul 00.00 Wib di Mal tersebut. Diskon diperuntukkan untuk 1000 pendaftar pertama dengan persyaratan memiliki identitas kartu kredit sama dengan identitas sebenarnya (KTP). Terbilang cukup mudah untuk membeli hape canggih tersebut.Menurut Research In Motion, produsen BB di Kanada, pelanggan BB di Indonesia naik 10 kali lipat dalam 24 bulan.

Produsen cukup bangga dengan  hasil ini, karena adanya peningkatan ekstrim konsumen BB, namun hal tersebut sangat miris sekali untuk Indonesia. Di tengah kegintrungan masalah kemiskinan, baik miskin harta maupun jiwa sosialis, masyarakat lebih memilih mengkonsumsi barang yang sebenarnya sulit dibedakan antara keinginan dan kebutuhan. Tidak masalah bagi lifestyle mereka dengan peralatan canggih, namun yang menjadi permasalahan adalah mengapa hanya demi barang yang dikonsumsi individual tersebut harus saling berebutan? Bahkan ada pengantri yang mengalami patah tulang karena saling berdesak – desakan, karena kurang tertibya pengantri.
Kita masih sulit untuk berbagi kepada orang lain, hal tersebut dibuktikan dengan hasrat membeli barang yang sifatnya hanya digunakan oleh satu orang saja, hape dsb. Mengapa tidak ada yang berebutan dalam pembuatan asrama yatim – piatu? Atau membeli sejumlah peralatan pertanian untuk menunjang kinerja petani? Nothing!!!!
Ini merupakan karakter imperialis dan kapitalis, dimana usaha – usaha yang dilakukan seseorang atau kelompok hanya untuk kekuasaannya saja, namun belum juga kita sadar. Negara RI memang menganut system Demokrasi Pancasila, tapi jiwa demokrasi tersebut tidak sepenuhnya ada di dalam hati manusia di negara ini.
Satu lagi pesan yang dapat diambil dari kejadian ini adalah meningkatnya status masyarakat menjadi konsumen. Sehingga jiwa wirausaha mandiri semakin terjepit yang dapat menjadikan negara ini “budak” negara maju. Sedikit sekali pengusaha – pengusaha yang mengekspor barang sudah jadi, yang terjadi adalah ekspor barang yang masih mentah dengan harga jual rendah. Tapi anehnya, malah semakin bangga dengan fenomena tersebut. Entah siapa dalang dibalik semua ini, yang pastinya para kaum kapitalis dan imperialis bengis ingin menguasai lembah katulistiwa ini.   – DYMBRONK CASTRO -


Senin, 12 Desember 2011

Jalan Reforma Agraria


Reforma agraria merupakan tindakan yang dikatakan dapat memebebaskan rakyat dari kesengsaraan para “tuan tanah”. Tapi pada dasarnya sebuah reformasi agararia bukan berarti hanya terkait permasalahan pertanahan bidang pertanian, namun juga reformasi penataan ulang hak – hak rakyat yang sebagian besar dikuasai kaum menengah atas harus dibagikan merata kepada seluruh masyarakat untuk berbagai keperluan. Hal terkait dapat dilihat pada gerakan revolusi oleh Fidel Castro, dalam buku “Fidel Castro Melawan”, disebutkan bahwa pasca kemenangan politik dan militer Fidel terhadap Batista (Preseiden “bengis” Kuba), Fidel melakukan pembebasan tanah milik pemerintah (sebagian besar perkebunan tebu) untuk dibagikan kepada rakyat – rakyat miskin agar tidak hanya dapat bekerja sebagai buruh tani, namun punya lahan sendiri.
Di Indonesia terlihat kini, Reforma Agraria belum sepenuhnya terbukti. Mungkin dengan adanya program transmigarasi dapat membantu realisasi gerakan ini, namun tetap saja banyak “tuan tanah – tuan tanah” yang berkuasa, ditambah pihak asing yang memiliki lahan beratus – ratus hektar, baik sector pertanian, pertambangan, dan lainnya. Rakyat hanya dijadikan buruh, baik buruk kasar maupun kantoran, dengan upah rendah sampai 100 kali lipat UMR. Sementara keuntungan para tuan tanah tersebut 1000 x lipat bahkan pajak pertambangan yang diberikan hanya sekitar 3.33% saja. Ini merupakan pembodohan public yang nyata.
Reforma agrarian ditujukan untuk realisasi Pancasila sila ke-5, Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya sekedar program yang meramaikan kinerja cabinet saja. Maka dari itu mari kita mulai reformasi tersebut dari hal kecil, seperti tidak menggunakan air bersih berlebihan, penggunaan listrik seperlunya, bakti social, dan sebagainya. Semangat reformasi agraria telah bersemedi lama di dalam nurani setiap manusia. (^_^) – Dymbronk Guvara.